Syair Cinta Keluarga

Hidup ini banyak bicaranya,
Kadang melangkaui waras si manusia,
Perancangan Tuhan yang berkuasa,
Tiada pernah diketahui kita,
Bagai angin lalu tiada bertanda.

Sebermula cerita di Badaraga,
Ada Ali perkasa & Hasinan yang pokta,
Menunggu lama zuriat, akhirnya kunjung tiba,
Hingga tercampak ke Sardala,
Lantaran anak bersikap durjana

Ojo ketungkul marang kalungguhan,
Kadonya lan kemareman.

Terpisah kasih sekeluarga,
Takdir Esa, tercampak merata,
Sardala edan kesmaran sama Hasinan,
Tika Ali mati di kali,
Mujurlah, Isa itu ada.

Daton serik lamun ketaman,
Daton susah lamun kelangen.

Masyhurlah Ali senusantara,
Adil saksama penyembuh sakit,
Takdir Tuhan siapa yang mampu lawan?
Si anak pelebaya, jua biduanda,
Berjumpa semula si ibu & bapa.

Memayu hayuning bawana,
Ambrasta dur hangkara.

Kasih Tuhan tiada bandingan,
Keluarga yang berpisah jauh,
Kembali hidup bersama,
Mampu kecindan kembali,
Dan lena dengan jendera.

Sujudlah mereka semua,
Tanda syukur pada yang Esa.

Ojo adigang-adigung-adiguna,
Ojo keminter mundak keblinger,
Ojo cidra mundak ciloko.


(Puisi Pilihan Juri Rentapuisi Zagazig 2015)

Comments

Popular posts from this blog

Resmi Padi & Resmi Lalang

10 Tahun Sebelum Merdeka

Memaknakan Ilmu